Hijab ; 27 Oct 2012
Kepada para keturunan ibu hawa.
Maaf, sungguh maaf apabila lisan yang kutuliskan ini menyinggung hati-hati kalian dan kata-kemata ini tak sengaja menyakiti perasaan kalian. Ini hanya pendapat seorang laki-laki yang hidup di negara demokrasi dan memperhatikan apa yang ada di sekitarnya.
Belakangan sering kulihat banyak model-model jilbab yang berbagai macam. Dengan berbagai lipatan-lipatan yang perlu dipelajari tak cukup sekali, yang dihias dengan warna-warni, dan pernak-pernik sebagai nilai lebih. Yang bagiku saat melihatnya, sesaat jadi merasa betapa repotnya hidup ini. Ya, aku tahu, wanita pada kodratnya selalu ingin terlihat cantik. Aku mengerti wanita lebih peduli diri sendiri ketimbang laki-laki. Aku juga paham wanita senang mempercantik diri. Tapi tahukah kau puan sekalian, hijab dengan segala kesederhanaan dan penuh keteduhan adalah hijab yang membuatmu terlihat cantik. Kesederhanaan dan keteduhan pada kerudung ragamu, terlebih kerudung hatimu. Sekali aku pernah berbagi pandangan dengan para teman priaku tentang hal ini, dan mereka lebih menyenangi kerudung sederhana yang engkau kenakan, puan. Hematku dalam kiasan atau harfiah, sebenar-benarnya kerudungmu ialah yang membuatmu menjadi seperti surga yang tak tersentuh; keindahan yang tertutupi dan dijaga sebaik-baiknya. Dan sebaik-baik pakaianmu adalah pribadimu.
Tak ada yang memaksamu, wahai perempuan-perempuan yang menuruti perintahNya. Tak ada yang memaksamu untuk bagaimana seharusnya berhijab, bagaimana seharusnya bersikap. Mengerudungi rambutmu bukanlah paksaan, hanya kewajiban. Allah tak pernah memaksa kita. Ia hanya memberikan perintah dan larangan, dengan masing-masing balasan di tiap perbuatan.
Labels: Buah Pikiran