Untuk Pare dengan Segala Isinya ; 14 Oct 2012

Aku masih menerka-nerka, apa sebenarnya yang membuat aku hampir mati disakiti rindu.
Satu bulan berlalu, dan itu terlalu cepat. Lebih terasa dan tepat untuk kusebut sekelebat.
Aku masih meraba-raba, sebenarnya apa dan siapa yang menjadi candu.
Perjalanan panjang yang ternyata begitu singkat, atau kau yang bisa membuat 1000 mil terasa dekat?
Jika saja satuan waktu bisa ditukar dengan satuan jarak, seberapa jauhkah satu bulan itu?
Dan apabila satuan waktu telah berubah menjadi satuan jarak, sebarapa ingin kau menempuh jejak perjalanan menuju masa lalu? Untuk satu bulan itu.
Sayangnya tidak, atau mungkin belum ada seseorang yang dapat mewujudkannya. Sebab di situlah sesuatu yang bernama Kenangan jadi begitu berarti. Sebagai pengganti perjalanan yang ingin kau tempuh untuk menuju masa lalu. Masa-masa dulu saat kau bisa bebas tertawa, bahagia merasuki dada, dan waktu-waktu yang ternyata rasanya manis bila dikecap dengan hati. Jangan bilang satu bulan terlalu singkat untuk berbagai rasa yang menyesak. Karena ternyata suatu ukuran tak mempengaruhi seberapa besar suatu rasa bisa tersimpan. Seperti hati yang hanya sekepalan tangan, dan kota kecil yang ternyata penuh kenangan. 
Bila ingin menangis, maka tangisilah. Karena kau tak akan pernah bisa membeli masa dulu untuk menjadi milikmu saat ini.


Candu dan Rindu. Kedua-duanya membikin sakit di hati siapa saja yang mulai merasakan cinta.
Dan sakit rindu yang disebabkan oleh cinta, barangkali adalah sakit terindah yang pernah diciptakan Sang Pencipta Manusia
Karena hanya sakit rindu, erangan kesakitan yang kaurasakan berupa senyum atau tawa yang bercampur air mata
Seperti bahagia dan haru yang sepakat untuk bersatu
permalink | 0 comments (+)

« BACK FORWARD »