Aku Hanya Ingin Pulang ; 23 Oct 2014
Waktu yang semu itu pasti tahu,
Dulu, ketika aku kembali pulang pada suatu perjalanan, aku selalu merindukan tempat yang baru saja kukunjungi
Tapi tidak kali ini,
Aku selalu merindukan rumah ke mana pun aku pergi;
Kedua lenganmu yang menjatuhkanku pada dekapan paling utuh
Waktu yang tak pernah mau kompromi itu juga mengerti,
Pada masanya saat geloraku selalu ingin pergi, hal yang membuatku paling bahagia adalah memeluk alam bebas
Tapi tidak kali ini,
Sesuatu paling membahagiakan dalam perjalanan ke negeri impian sekalipun
Adalah waktu untuk pulang
Waktu yang tak pernah berhenti itu pun memahami kerinduan ini,
Ia berlalu dua jam lebih cepat di atas awan antara Narita dan Soekarno-Hatta
Ketika roda-roda burung besi menyentuh lagi tanah di bawah langit khatulistiwa, seisi pesawat ini mengeluh dan menolak kembali pada kenyataan;
Pada Indonesia yang belum lebih maju dari Jepang, tapi mereka lupa ini tanah kelahirannya
Barangkali hanya aku yang tersenyum dan paling bahagia kembali ke bumi Indonesia, kembali menemukan napasku seutuhnya
Karena manusia lain tak akan pernah mengerti,
Aku menahan pedih merindukanmu,
Setelah kekucup keningmu pada hari kepergianku
Labels: Puisi