Saling Menyebrang, Antara Istiqlal dan Katredal ; 10 Jun 2014

Ketika itu saya mendapat tugas untuk mewawancarai seorang tokoh yang dipilih secara acak. Nama yang tersimpan di gulungan, persis seperti penentuan pemenang arisan, saya ambil dan keluarlah nama: Pastor Kepala Paroki Gereja Katedral Jakarta.

Romo Stefanus Bratakartana namanya, dialah pastor kepala di gereja yang bertetangaan dengan masjid besar di Jakarta: Istiqlal. Saya harus menemuinya dan mesti pulang membawa informasi yang menarik untuk ditulis. 

Saat itu Romo Bratakartana sedang berbincang dengan seorang laki-laki di dalam ruangan sekretariat kepala gereja paroki. Tak berapa lama, laki-laki lanjut usia itu menghampiri saya dan teman saya yang duduk menunggunya. Ramah dan hangat, sikapnya seperti kebanyakan pemimpin agama. Dan perbincangan itu dimulailah dengan soal klasik antara Gereja Katredal dengan tetangganya Masjid Istiqlal.

Kedua tempat ibadah itu memang dikenal memiliki hubungan toleransi beragama yang saling menghormati. Juga sudah jadi pengetahuan publik bahwa jemaah kedua tempat ibadah itu kadang berbagi lahan parkir. Ketika Masjid Istiqlal merayakan hari besar, jamaahnya memarkir kendaraan di Gereja Katredal. Begitu pula ketika Katredal mengadakan misa, jemaatnya terkadang meminjam lahan parkir di Istiqlal.

Tapi ternyata hubungan Istiqlal dan Katredal tak hanya sebatas itu. Romo Bratakartana mengaku beberapa kali mengunjungi Imam Besar Masjid Istiqlal Ali Musthafa. Menyebrang jalan dari Katredal ke Istiqlal.

"Saya pernah kok ke Istiqlal. Waktu itu antar tamu saya ke sana menemui imam besar," katanya.

Ia bercerita, setiap Katredal akan melangsungkan acara, dirinya selalu menyebrang ke Istiqlal untuk mengunjungi imam besar. "Ya seperti halnya bertetangga. Kalau di rumah kita ada hajatan kan kita harus memberi tahu tetangga kita, karena kita tidak hidup sendirian."

"Tapi kita tidak mengharuskan tetangga untuk ikut acara keluarga kita, ndak toh," demikian Romo Bratakartana menganalogikan Katredal dan Istiqlal bagai rumah.

Demikian pula halnya yang dilakukan imam besar Ali Musthafa apabila Istiqlal akan mengadakan acara keagamaan. Imam besar juga berkunjung ke Katredal untuk bersilaturahmi dan memberi tahu akan diselenggarakannya sebuah acara di Istiqlal. Kedua pemimpin tempat ibadah itu saling mengunjungi satu sama lain.

Kendati begitu, kunjungan kedua pemimpin itu tak kerap terjadi. Hanya pada acara besar yang akan dilaksanakan. Barangkali untuk menjaga pandangan orang lain agar tak terjadi omongan.

"Ya ndak sering, hanya sebatas menjaga hubungan baik," kata Pastor Kepala Paroki Katredal Jakarta menggambarkan hubungannya dengan Imam Besar Masjid Istiqlal.

Labels:

permalink | 1 comments (+)

« BACK FORWARD »