Belantara Cinta ; 4 Apr 2013
Ketika mereka yang jatuh cinta menghabiskan waktunya di gemerlap kota,
Kau dan aku sibuk mengeja rasa di kegelapan-kegelapan rimba
Ketika mereka yang jatuh cinta tertawa disinari cahaya lampu kota,
Kita berdua dengan rela dihujani pijar purnama, Kejora, dan juga Bintang Utara
Ketika seorang pemuda membawakan wanitanya sekuntum mawar merah muda di atas meja makan dengan lilin warna merah, aku akan membawamu ke taman bunga keabadian di balik bukit belantara, membawamu ke ladang bintang-gemintang yang bercerita tentang semesta cinta
Dan aku akan mengucapkan cinta kepadamu, sayangku, dengan pelukan yang tak akan pernah mampu dibahasakan oleh puisi sepanjang waktu
Membumi, merebah, menumbangkan ego kita kepada Tuhan pemilik semesta
Lalu ketika kau dan aku tengah merelakan diri menyatu dengan bumi, bertukar asa kemudian menerbangkannya ke langit malam, aku akan berkata;
Tahukah kau, manisku?
Aku sungguh tak ingin menjadi tua
Aku tak ingin hidup berpuluh tahun lamanya
Tanpa engkau ada di sampingku
Labels: Puisi