Apakah itu waktu, Soe? ; 30 Dec 2012
Aku ingin bertanya
padamu apa itu sebenarnya waktu, Soe? Saat ini, ketika aku menuliskan pesan ini
untukmu, orang-orang di Jakarta berhamburan keluar kota. Mereka ingin mengganti
tahun 2012 dengan cara mereka masing-masing. Jakarta sepi, Soe, seperti apa
yang ada di dalam kepalamu lalu kautuliskan lewat puisi: kesepian. Tahun,
bulan, hari, jam, menit, detik, apa sebenarnya itu semua? Tak ada mereka hidup
tetap saja harus dijalani, kan? Matahari tetap terbit setiap pagi dan tenggelam
di barat. Sekarang usiaku 23 tahun, masih ada empat tahun bila aku ingin
menyamakan waktu matiku dengan umur hidupmu. Usia, Soe, usia lagi-lagi adalah
waktu. Waktu hidup manusia yang kerap kali menyindir sesuatu apa saja yang sudah kita lakukan selama ini. Sesuatu manfaat yang
bukan untuk diri kita sendiri. Terlebih pada negeri yang sama-sama kita cintai.
Soe, aku tak sungkan bila mati muda sepertimu. Tapi, Soe, aku hanya ingin mati
setelah aku berbakti pada ibu dan negeri.
Sampaikan padaNya, Soe, karena aku malu dan takut suaraku tak didengarNya karena dosa-dosaku.
Labels: Kepada