Sepasang Tangan Bau Bawang ; 13 Oct 2011
: Dahlia Sastra
Sepasang tangan;
Pisau di kanan, kiri di atas talenan
Mengerat beberapa siung bawang tanpa ada sesuatu yang jatuh, entah air mata, entah bara di dadanya yang selalu utuh
Karena dia bilang;
Hidup itu sebuah perjuangan!
Tangan-tangan yang bau bawang
Kelak bertahun-tahun akan datang, akan tetap bau bawang
Untuk menyiapkan lelakinya makan malam, atau anak-anaknya sarapan
Tangan yang digunakan pada anaknya untuk mengajarkan; menuntun memegang kalam, atau pelajaran tentang kehidupan
Tangan-tangan yang menggenggam pesan tiap pemahaman,
Itu tetap bau bawang
Didapat dari irisan pisau-pisau yang menyayat sepanjang perjalanan,
Menuju Tuhan
Tangan yang meski bau bawang
Tetap tertawa, mempersendakan kehidupan, bahkan penderitaan
Karena dia bilang;
Sedih tak akan mengubah suatu kenyataan
Tangan dunia yang bau bawang
Kelak akan menjadi wewangian, di tempat yang dijaga malaikat Ridwan
Labels: Kepada, Puisi