: Rizka Fitriana

Dia, wanita sederhana yang mengikuti ibunya
Melati yang tak warna-warni, melainkan menyemerbak udara paling wangi
Wanita tanpa pemanis dunia di parasnya
Yang kelak di kakinya bersemayam surga Illahi

Bagiku ia adalah saudari, entah baginya aku adalah saudara
Mungkin seperti langit dan bumi, mereka berdua sedarah yang ditalikan hujan membumi pada udara
Tapi tak kasat mata: tali rahim yang tak sesungguhnya

Ia wanita, yang menyembunyikan cantik di balik kerudungnya
Perempuan yang sudah dewasa sejak dua puluh
Yang jelita
Apabila kau sudah berada di pedalaman hatinya

Labels: Kepada, Puisi