Hati yang Terikat Dalam Doa ; 14 Jan 2012
:
HauraYa Allah sampaikanlah kesejahteraan, pada makhluk paling mulia yang pernah Engkau ciptakan, Muhammad salallahualaihiwasalam
Wahai Rahim, Tuhan yang paling mengetahui sesuatu yang tersembunyi dalam hati
Engkau Maha Mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta padaMuPada sesuatu yang bernama waktu, Kau menggores gariskan takdir di antara kami, menuliskan cerita tentang anak manusia yang saling mengasihi meski kami tak pernah mengira jadi seperti ini, karena masa, bagi kami hanya hijab fana yang menghalangi selama sementara, fana yang akan menjadi tiada kala hati-hati ini rindu berkumpul atas nama Engkau
Telah berjumpa dalam taat padaMu,Sua yang telah Kau atur sedemikian rupa, seperti pembinaan tata surya, jumpa yang dulu pernah Engkau tautkan hati kami di alam ruh, sebelum kami memasuki rahim ibunda lalu tunduk pada kuasa alam semesta, di dalam tubuh manusia, zahir yang patuh dan bertasbih dalam ilmu yang tak dapat dimengerti logika, rahim dan plasenta yang berdzikir atas nama Tuhan semesta raya
Telah bersatu dalam menyeru dakwah di jalanMu,Hati ini, Ya Karim, Kau kehendaki berpadu pada cinta yang sengaja Engkau cipta, salih mensalihkan diri, baik membaikkan pribadi, genggam-bergenggaman, agar bersama bisa mencium tanah surga
Telah berpadu dalam membela syari’atMu,Untuk menetapkan iman, untuk mendengarkan alunan merdu nyanyian kitab yang mulia Quran, untuk sama-sama menangis dan memohon ampunan, dari Engkau Tuhan, Ya Rahman
Maka, ya Allah, kukuhkanlah ikatannyaIkatan hati kami, hati yang telah Engkau kehendaki dengan cinta dari dzatmu yang murni, dengan tali silaturahmi, cinta kasih, yang darimana lagi bila bukan Illahi Rabbi, maka kukuhkanlah, teguhkanlah, hingga biar hati ini yang berbicara sendiri, bersaksi kepada siapa ia mencintai,
Abadikanlah cintanya, tunjukanlah jalannyaJalan-jalan yang Kau limpahi dengan benih, buah, bunga kasih sayang, jalan para pecinta yang saling menjaga lewat doa, pada cinta yang sudah menemukan jalannya untuk pulang, pada Dzat tempat dimana segala sesuatu dikembalikan,
Penuhilah hati-hati ini dengan nur cahayaMu yang tiada pernah pudarCahaya pesona, nan teramat indah untuk tunduk pada kuasa kata-kata, yang tak akan mampu malam menerimanya hingga ia harus merelakan kelam telah keluar dari kegelapan, bak pijar bulan yang tak menyilaukan, seperti pijar yang beredar pada garis wajah Nabi Muhammad
Lapangkanlah dada-dada ini dengan limpahan keimanan kepadaMu dan keindahan bertawakkal kepadaMu,Ya Malik, Engkau yang lebih mengetahui isi hati kami, bagaimana ia berbunyi, seperti apa ia mencintai, yang lebih fasih menasbihkan asmaMu ketimbang lisan yang mengaku beriman, sesungguhnya hati-hati ini, beserta jiwa dan nyawa yang mengiringi, berserah, memasrah, mempersembahkan segala pada Sang Maha Indah
Hidupkanlah hati ini dengan ma’rifahMuKarena Engkau Ya Rabbi, yang menghidupkan, yang meniupkan, cinta yang tiada menjadi ada
Dan matikanlah dalam keadaan syahid di jalanMuKarena Engkau Ya Khaliq, yang mematikan, yang melenyapkan, segala yang bernyawa jadi tiada bernyawa
Sesungguhnya Engkaulah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolongSesungguhnya Engkaulah yang menciptakan cinta, Engkaulah yang Maha Memiliki cinta, Engkaulah cinta, Yang menciptakan nur Muhammad, sebelum Adam diciptakan, Yang Sudah Berkekasih, sebelum kisah kasih cinta pertama manusia, Adam dan Siti Hawa, diceritakan pada tanah dan tumbuh-tumbuhan surga
Amin, Ya Allah, dan semoga shalawat serta salam selalu tercurah kepada Muhammad, kepada keluarganya, dan kepada semua sahabatnyaSalam rindu dari kami, hati-hati yang ingin bertemu manusia paling mulia, yang mencintai kami lebih dari ibu-ibu kami, wahai Muhammad kekasih Allah
Labels: Kepada, Puisi