Sebatang Pohon Kara ; 21 Oct 2011
: Ayunda Retno Ningtyas
Ia yang tak sengaja mengajarkan
Sesungguhnya tersimpan kekuatan di dalam kesunyian, kesendirian
Ketangguhan bersembunyi di balik hati yang menangis
Meski perih tak terperikan begitu mengiris, tiap titisan berubah menjelma pelajaran tentang keteguhan
Ia adalah Kara, anak sebatang pohon yang hidup di tengah ramainya kesepian, sepinya keramaian
Namun tetap hidup, hingga dewasa dan berbunga
Berharap pada angin, menyemaikan segala yang ia ingin
Menunggu lebah, kupu-kupu, kumbang atau segala yang terbang,
Untuk mempertemukan putik pada benang sari, realita kepada mimpi
Dia yang seorang diri, memiliki apa yang tidak dimiliki orang-orang seperti diri ini
Sebatang pohon Kara
Terlihat lebih tegar dari Akasia, meski tak setinggi Cemara
Labels: Kepada, Puisi