Entah ; 6 Nov 2009
Aku lelah...aku lelah kawan
Dengan semua kepura - puraan ini, dengan apa yang ada dalam hati.
Memang tak kusibak semua yang tersembunyi, seperti aku menutupi borok dalam diri yang busuk.
Tapi ini bukan buruk, tapi hal yang mungkin kalian sering rasakan. Rasa yang pertama kali ada antara adam dan hawa. Rasa yang Tuhan mungkin telah ciptakan sebelum Ia menciptakan manusia. Mungkin sebelum Tuhan menciptakan kalian, sebelum menciptakan cahaya kalian. Yang memang diciptakan untuk menyinari hidupku bersama warna pelangi.
Pernahkah kalian melihat kayu yang terbakar tanpa ada api, atau seperti serbuk sari yang melayang tanpa dihempas angin?
Seperti itulah rasa hati yang tengah kalut dalam campuran sejuta perasaan yang tak bisa dimengerti akal.
Mungkin seperti anak kecil yang tak kenal apa itu stres, yang membuat orang tua mereka berkicau dalam caci. Tak dimengerti oleh otak, hanya hati yang bisa menjadi penerjemah. Mengapa cinta bisa hadir tanpa diawali dengan garis start? Tak ada alasan kenapa bisa jatuh dalam jebakan cinta itu. Entah apa yang menjadi kutub utara dan kutub selatan dari wanita bermata bulat itu. Yang menarik sebatang besi polos melekat erat pada kutub.
Kata sobatku, "Itu baru yang disebut cinta. Menerima baik dan buruk dari diri seseorang."
Semudah itukah kawan?
Pengertianmu lebih mudah dari mengangkat pena, tapi bagiku seperti mempelajari Fisika tanpa guru.
Dengan guru aja udah sulit.
Tapi mendadak Fisika berubah jadi sastra, menjadi sajak, menjadi Puisi, ketika sosoknya nyata di hadapanku. Atau...seperti melihat matahari yang mencium batas antara laut dan langit. Dipenuhi cahaya kekuningan dan jingga. Mencumbu laut, berganti hamparan mutiara di angkasa.
Kalian terbaik kawan. Kalian bintang, kiasan atau harfiah.
jumat 6 nov 2009, 8.04 pm
Labels: Tarian Bebas Sebuah Pena