Malaikat Penjaga Jatuh Cinta ; 31 Jan 2012

Padamu kupinta beribu maaf, puan yang paling perempuan,
Karna lancang kutulis cantikmu dalam puisi picisan, dari bukan pujangga yang pula tiruan
Walau kau, aku, dia, mereka dan dunia pun tahu,
Kau, adalah sajak yang tak mampu dirangkai puisi, puisi yang tak mampu dicipta ribuan pujangga
Karna kau puan, wanita bersenyum puisi, gadis berbola mata kejora
Sesekali boleh kau tengok bahu kananmu itu,
Dia, malaikat pencatat amal baikmu, bisa kau tuntut di pengadilan Tuhan
Karena melupakan segala kebaikan, karena terlena pada kecantikan
Dia buat puisi untukmu puan, bukan catat amal kebaikan
Dan boleh kau tengok bahu kirimu pula
Dia, Sang Atid pencatat keburukan, tak juga laksanakan pekerjaan
Dia, menulis cerita tentang malaikat penjaga yang jatuh cinta pada puannya
Menuliskan temannya dalam sastra tak tergapai akal manusia
Padahal ia cemburu buta! Cemburu buta pada Sang Rakib yang jatuh cinta

Kau percaya ceritaku, nona?
Jangan sekali kau percaya pada seseorang yang sedang jatuh cinta
Karena yang dikatakannya hanyalah buaian kata paling indah yang dimiliki manusia
Aku berkelakar, nona
Malaikat mana yang ingkar pada Tuhannya?
Itu hanya cerita,
Karena aku tak dapat lagi bandingkan cantikmu dengan kata-kata
Maka aku permainkan malaikat penjaga, agar mereka jatuh mencinta
Hanya agar kau tahu,
Cantikmu begitu memesona hingga malaikat pun bisa saja jatuh cinta

Labels:

permalink | 0 comments (+)

« BACK FORWARD »