Kepada Pemilik Hati dan Jiwa yang menulis surat ini,

Sebegitu mengertinya kah diriMu tentang hati manusia? Tentang hatiku? Sebegitu dekatkah diriMu hingga berada dalam aliran darahku? Lebih dekat dari urat nadiku? Kau yang Maha Mengetahui isi hati bahkan ketika hati itu belum terisi. Kau yang menciptakan cinta, dan luka beserta obat untuk menghapusnya. Kau yang menciptakan waktu: masa lalu sebagai kenangan, hari ini adalah kenyataan, masa depan ialah harapan. Dan Kau pula yang menunjukkan waktu hanyalah ruang maya: kenangan yang Kau bangkitkan kembali untuk hidup di hari ini. Kau pencipta segala sesuatu beserta rahasia. Kau raja yang menguasai hati para manusia. Kau yang hadir dalam tiap embus dan tarik napasku. Kau yang berdetak di jantungku. Kau yang memiliki cinta, kenangan dan airmata yang kujatuhkan. Tak ada yang bisa kulakukan, kecuali mengikhlaskan. Allah, Allah, Allah.

Labels: Tarian Bebas Sebuah Pena