Untuk Radio di Hari Sabtu ; 15 Jan 2011

Ini hari sabtu. Tadi pagi hujan, dan kini hanya tinggal sisanya. Tapi tetap menyejukkan. Seperti aku tiap kali mengenal lebih jauh kepribadianmu.

Tahukah kau, aku jatuh cinta pada radio ini. Radio yang dipenuhi dengan lagu-lagu cinta. Radio yang menemaniku ketika menulis surat ini. Radio yang juga kau sukai bukan? Karena aku pun mengenalnya darimu, tanpa kamu memberi tahu. Sebenarnya ingin kutujukan surat ini kepada hujan, tapi sabtu di radio ini adalah yang kausukai. Hujan bisa menunggu, aku masih punya 28 hari lagi untuk menulis surat semacam ini.

Mungkin bila telah dituliskan dalam mushaf kehidupanmu, kau akan menemukan dan membaca surat ini dengan cara Tuhan menyampaikanya kepadamu. Tak terduga, tak dinyanya, tak dikira, karena memang seperti itulah cara Tuhan memberikan kebahagiaan kepada hambanya. Aku tahu kamu sangat mempercayai Tuhanmu, dan aku tak ragu lagi dengan ketangguhan hatimu. Maka kau pasti mampu melewati semua yang kau katakan semalam.

Bila aku boleh mencoba melucu untuk membuat tawa bahagia di wajahmu, mungkin begini caranya surat ini sampai kepadamu dan kau baca. Aku menulis surat ini sambil mendengarkan radio kesukaanmu dan (yang juga jadi radio) kesukaanku, saat surat ini selesai lagu cinta di radio ini merebut suratku lalu lewat frekuensinya yang rendah diantara radio lain, ia membawanya pergi di udara hingga sampai ke saluran radio milikmu, dan menyampaikannya lewat lagu cinta yang sedang kau dengarkan, dan TARAA, surat ini sampai kepadamu dan kau baca. Jayus, memang. Aku hanya mencoba menciptakan bulan sabit terlentang di bibirmu. Gombal, memang. Dan aku tahu kau tak membutuhkan itu. Karena kau wanita sederhana yang pernah kukenal.

Bertele-tele yah? Padahal aku hanya ingin mengatakan: malam itu, aku benar-benar khawatir dan takut sesuatu terjadi padamu. Sesuatu rasa entah apa namanya itu, yang membuatku selalu ingin menjagamu. Walau kutahu aku akan terlihat seperti orang bodoh. Menjaga seorang wanita yang sebenarnya mungkin lebih tangguh daripada aku sendiri. Baiklah aku mengaku, aku tidak mencintaimu. Tapi aku menyayangimu. Karena aku lebih menyukai kata sayang yang selalu menjaga daripada cinta yang memiliki.

Labels:

permalink | 0 comments (+)

« BACK FORWARD »