Cincin si Kembar ; 13 Jan 2011
Ali cucuku yang paling jagoan. Pria kecil dengan isi kepala penuh tanda Tanya itu sedang asik bermain dengan segala yang ada di kamarku, lalu mempertanyakan semuanya. Seperti seekor kancil yang gembira bukan main berada di ladang pak tani.
“Opa ini apa?” ia menemukan sesuatu, lalu bertanya pada suamiku. Sebuah kotak beludru merah using dengan cincin di dalamnya.
Perlahan, pria tua itu duduk mendekati Ali.
“Waktu kecil, aku memiliki kekasih yang sangat kucintai. Lalu setelah tiga tahun ia pergi dan hanya menyisakan cincin ini. Setelah penantian yang sangat panjang, wanita itu kembali lagi padaku. Dan ketahuilah, tak ada wanita lain yang kucintai selain dia, Oma-mu.”
Air mataku tak tahan jatuh. Dia benar-benar mencintai kakakku, Sagitta. Wanita kembaranku yang meninggal 30 tahun lalu.
Labels: 111 Kata