Radio dan Susu Coklat ; 24 Aug 2010
Seseorang, ia tak sengaja datang pada kehidupanku
Ketidaksengajaan yang sangat indah
Ia datang pada saat aku terluka, saat aku menderita perih yang tak terperi
Ia mengobati lukaku, ia membasuhnya, Ia membuatku tertawa, membuatku bahagia, membuatku kembali tersenyum melihat dunia, yang sebelumnya telah hancur
Dan ia tidak hanya mengobati luka, ia bukan sekedar penebar bahagia, ia pendengar yang setia, ia guru yang bijaksana, ia menerimaku apa adanya,
Ia mengajariku segala hal, bukan sekedar ilmu sosial, jurnalistik seperti yang aku pelajari di kampus, atau akademik lainnya yang tertera di buku, tapi juga mimpi dan kehidupan
Ia mengajariku bersikap, ia mengajarkan kesede
rhanaan, ia mengajarkan tak sekedar ilmu dunia, tapi bagaimana aku mencintai Tuhanku
Ia membuatku untuk terus bermimpi, bahkan yang lebih tinggi, kini aku tak hanya mencintai paris dengan eiffelnya yang kokoh tapi juga Turki dengan Aya Sofianya yang indah, masjid Biru nya yang megah
Ia bukan bintang cemerlang yang bersinar indah di atas sana, menjadi bidadari pun ia enggan, karena ia adalah dirinya sendiri, seorang wanita tangguh yang sangat lembut hatinya
Aku menyebutnya, Cappuchimow...
Si pecinta hujan...
Labels: Puisi