Anda akan merasakan bagaimana lelahnya otak maupun tubuh anda sendiri. Stres, capek, kesal, marah bercampur menjadi satu. Namun itu semua akan terbayar lunas, tuntas oleh rasa puas ketika para penonton memberikan tepuk tangan dan acungan jempol pada film karya anda.

Ya, membuat film memang tidak mudah. Apalagi bagi seorang amatir yang baru pertama kali melakukannya. Berbagai macam kendala pasti akan anda temui. Datang silih berganti. Dimulai dari persiapan materi film, produksi, editing, bahkan pada saat film telah rampung sekalipun masih ada saja masalah yang menghadang. Bagaimana tidak stres tidak menyerang jikalau masalah terus membuntuti sejak awal hingga akhir?
Misal, saat persiapan materi tidak maksimal. Masih banyak kekurangan materi dimana - mana. Peralatan, talent, property, lokasi, dana akan menjadi hal pertama yang harus dipikirkan. Masa produksi, kekurangan materi saat persiapan akan mulai menimbulkan masalah di sini. Peralatan kurang memadai, talent membatalkan janji, property kurang, lokasi pindah tempat adalah contoh berbagai masalah yang akan ditemukan oleh si pembuat film perdana yang amatir. Editing? Kurang gambar, keterbatasan fasilitas, juga deadline akan menguras tenaga dan waktu anda. Siap - siap saja begadang atau kurang tidur bila deadline sudah di depan mata.
Film selesai, rampung sudah. Tapi belum cukup sampai di situ perjuangan anda. Sudah dibilang masalah akan tetap hadir. Biasanya masalah eksternal dari produksi. Masalah filosfi, etika, agama, pribadi bahkan persahabatan juga akan ikut diuji.
Tapi dibalik masalah serta lelah itu semua anda akan mendapatkan sesuatu hal yang tidak bisa dibayar dengan uang. Pelajaran, pengalaman, rasa puas yang telah anda dapatkan pasti tidak akan rela anda tukar dengan rupiah, dollar atau poundsterling. Melepaskan memori itu lalu digantinya dengan materi sungguh terlalu berharga. Pujian secara langsung maupun sembunyi - sembunyi, kecaman dari kompetitor yang tidak terima, acungan jempol akan membayar masalah dan lelah anda selama ini.

Jadi, bila anda seorang amatir yang ingin membuat film perdana lalu dihujani masalah juga lelah. Jangan menyerah dan lari, hadapi saja. Tuhan akan memberikan jalan bagi pemberani yang menghadapi masalah ketimbang pecundang yang lari dari masalah

Labels: Feature