Untuk Mata Jelita Itu ; 30 Oct 2009
Tak mau aku menatap dalam bulat bola mata itu
Walau pandang ini teradu, ingin cepat - cepat aku melepaskannya
Memandang awan, atau daun yang menari berjatuhan
Apa saja, asal bukan mata bola penuh semangat itu
Mungkin tak sopan aku berbicara tanpa memandangnya
Menghindari kontak mata dengannya
Maaf bukan maksudku, sungguh bukan maksudku
Juga tidak, matamu sama sekali tak buruk
Jelitamu itu termanis yang pernah kulihat
Tapi maaf, tak mau aku melihatmu lagi
Lebih baik aku melihat bintang daripada matamu
Karena...
Aku tak mau jatuh terlalu dalam pada rasa cinta,
bila aku terus menatap mata jelitamu
Labels: Puisi