I Miss You... ; 31 Dec 2010
Harum. Wangi tubuhnya seperti parfum bumi setelah hujan. Begitu menciptakan kedamaian seperti tawan gadis kecil di dalam surga. Hanya saja aku menciumnya melalui sapu tangan putih dengan sulaman namanya, Sagitta.
Aku selalu tersenyum getir, juga bahagia, tiap kali mata bolaku bertemu pandang dengan si putih Sagitta. Semacam melihat pelangi senja.
Bagaimana tidak? Di sana tertulis ‘I Love You’ dengan lipstik merah sebagai krayonnya. Ah, mana kulupa saat saat dia memberikan sapu tangannya kepadaku.
Dia bilang, “Maaf, sungguh aku tak mau menyakitimu. Ambil ini, mungkin bisa dijadikan pembius saat kamu menagih rindu. Atau, gunakanlah untuk basuh lukamu.”
Aku tak tahan. Air mata rinduku jatuh, di atas tulisan ‘I Love You’ cakar ayam milikku.
Labels: 111 Kata